Undangan Gladian Pinru & Pesta Siaga 2019 Kota Cimahi


Daftar Istilah Kepramukaan

A

Istilah
Pengertian
Panggilan untuk Pramuka yang lebih muda usia/tingkatannya
Satuan Pra-muka Penegak yang terdiri atas 4-5 sangga atau sekitar 40
orang penegak.
Sebutan untuk pengurus Kwartir.
Andik
(sing.) Anak Didik. Sebutan untuk peserta didik Pramuka.
Apel
Upacara singkat. Biasaya untuk mengecek kesiapan anak buah.
Kegiatan dalam perkemahan dengan berkumpul di sekitar api
untuk bergembira. Biasanya diawali dengan upacara penyalaan.

B

Istilah
Pengertian
Saka Bahari; Pramuka cinta kelautan; Kepramukaan yang diselenggarakan bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut, dengan penambahan ketrampilan khusus di bidang maritim dan kelautan.
Saka Bakti Husada; Pramuka cinta kesehatan. Kepramukaan yang diselenggarakan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dengan ketrampilan khusus di bidang medis dan kesehatan
(bhs) Pengawal; Tingkatan Pertama SKU Pramuka Penegak.
Tingkatan kedua SKU Siaga.
Barung
(bhs) Tempat penjaga ramuan bangunan; Satuan terkecil Pramuka siaga yang terdiri atas 5 – 10 orang.
Saka Bhayangkara ; Pramuka cinta ketertiban; Kepramukaan yang diselenggarakan bekerjasama dengan Kepolisian RI dengan penambahan ketrampilan khusus bidang ketertiban masyarakat
Brownie
(inggris) Siaga putri.
Bucik
Sebutan untuk Pembantu Pembina Siaga Putri
Bunda
Sebutan untuk Pembina Siaga Putri

 

 

C

Istilah
Pengertian

Ciptakan Pembina Pramuka yang Berkualitas, MAN Kota Cimahi Gelar KMD

Ciptakan Pembina Pramuka yang Berkualitas, MAN Kota Cimahi Gelar KMD
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Cimahi menyelenggarakan program kegiatan Kursus Mahir Dasar (KMD) Pembina Pramuka Se-Kota Cimahi Tahun 2019. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 14, 15, 21, dan 22 September 2019 selama 4 hari, pada hari Sabtu dan Minggu bertempat di Kampus MAN Kota Cimahi Jalan Kihapit Barat No. 319 Leuwigajah Cimahi Selatan.
Kegiatan KMD selanjutnya dilaksanakan di alam terbuka selama 3 hari pada tanggal 4, 5, 6 Oktober 2019 lokasi di perkemahan Alam Wisata Paku Haji. Kegiatan KMD Pembina Pramuka diikuti dari berbagai pangkalan seperti MAN Kota Cimahi, SMAS Al-Farisy Kota Cimahi, MTsS Pasundan Kota Cimahi, MI Al-Hidayah Kota Cimahi, MIS Al Firdaus Kota Bandung, Alumni MAN Kota Cimahi, SD Plus Nurul Aulia Kota Cimahi, dan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat. Jumlah seluruh peserta yang mengikuti kegiatan KMD sebanyak 55 orang  panitia 7 orang, dan pemateri 10 orang.
Adapun tema yang diusung dalam kegiatan ini adalah “Melalui Kursus Mahir Dasar (KMD) Kita Ciptakan Pembina Pramuka Yang Berkualitas” maksud diselenggarakan KMD ini untuk meningkatkan kemampuan spiritual dan intelektual, keterampilan, dan ketahanan diri yang dilaksanakan melalui metode belajar interaktif dan progresif. Awaludin Hamzah selaku penanggungjawab kegiatan mengatakan “Tujuan dari diselenggarakan KMD Pembina Pramuka adalah membina disiplin pembina pramuka dalam suatu dinamika untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dan diharapkan juga melalui penyelenggaraan KMD dapat membentuk pembina pramuka dengan kecakapan, yang apabila dikembangkan dapat membangun kesadaran bagi setiap Pembina pramuka terhadap manfaat kepramukaan dan meningkatnya mutu kompetensi yang didasari oleh kecakapan umum dan khusus.” katanya.

Cara memperkirakan waktu tanpa melihat jam

Cara memperkirakan waktu tanpa melihat jam menjadi salah satu syarat pencapaian SKU pramuka penegak bantara. Point ke-13 dalam Syarat Kecakapan Umum Penegak Bantara tersebut adalah "Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam lainnya dalam pengembaraan". Salah satu pencapaian SKU-nya adalah dapat memperkirakan waktu tanpa melihat jam yang dilakukan saat pengembaraan. Disamping itu disyaratkan pula harus dapat menjelaskan bagian-bagian dari kompas, azimuth dan back azimuthresection dan intersection, serta dapat membaca dan membuat tanda jejak dan tanda alam serta membuat peta perjalanannya.

Memperkirakan waktu tanpa menggunakan jam dapat memiliki dua arti sekaligus. Yang pertama adalah mampu memperkirakan saat ini telah pukul berapa. Yaitu dapat menyebutkan (secara mengira-kira) saat ini telah pukul (jam) berapa, sudah pagi, siang, sore, atau malam. Yang kedua adalah memperkirakan lamanya waktu yang telah berjalan. Yaitu dapat memperkirakan lamanya waktu, semisal satu menit, sepuluh menit, atau setengah jam dan satu jam. Kedua-duanya dilakukan tanpa bantuan jam dan alat penentu waktu lainnya.

Teknik kepramukaan (scouting skill) memperkirakan waktu ini penting dikuasai oleh para pramuka, utamanya penegak dan pandega, saat berada di alam bebas, melakukan pengembaraan, ataupun dalam situasi darurat yang membutuhkan kemampuan survival di alam bebas.

Menentukan waktu tanpa jam


Cara Memperkirakan Waktu Tanpa Menggunakan Jam


Untuk dapat menentukan waktu tanpa menggunakan jam, seorang pramuka dapat berpedoman dengan matahari dan keberadaan bintang. Penggunaan matahari sebagai penanda waktu ini juga kerap dipakai dalam penentuan masuknya waktu sholat. Berikut beberapa hal pokok yang dapat dijadikan pedoman dalam menentukan waktu atau jam berdasarkan matahari.

  • Terbitnya fajar yang ditandai dengan adanya sinar merah di langit sebelah timur yang cahayanya sudah semakin merata di langit. Ini merupakan waktu shalat subuh yang biasanya menunjukkan waktu antara jam 04.00 - 04.30.
  • Terbitnya matahari. Menunjukkan waktu sekitar jam 05.00 - 05.30.
  • Panjang bayangan sama dengan bendanya pada pagi hari. Ini menunjukkan waktu sekitar jam 09.00
  • Tengah hari yang ditandai dengan bayangan sebuah benda yang tegak lurus akan menghilang, tepat di bawah benda, atau statis tidak memanjang / memendek hingga beberapa saat. Ini menunjukkan waktu sekitar jam 11.30 - 12.00.
  • Panjang bayangan sama dengan bendanya pada sore hari. Ini menunjukkan waktu shalat ashar yang biasanya menunjukkan waktu antara jam 14.45 - 15.15
  • Terbenamnya matahari yang ditandai dengan dengan warna kemerah-merahan di langit. Ini menunjukkan waktu shalat maghrib atau waktu antara jam 17.30 - 18.00
  • Hilangnya warna kemerah-merahan di langit saat sore hari. Ini menunjukkan waktu shalat isyak atau waktu sekitar jam 19.00
Ketentuan-ketentuan di atas hanya kira-kira saja. Di daerah lain bisa jadi memiliki sedikit selisih. Pun antara satu bulan dengan bulan lainnya (dalam satu tahun) pun akan mengalami selisih waktu. Sehingga dibutuhkan pengamatan langsung dan pembiasaan.

Termasuk dalam menentukan berapa lama waktu yang berjalan. Dibutuhkan berulang kali latihan dan pembiasaan agar dapat memperkirakan lamanya waktu yang tengah berjalan. Latihan bisa dimulai dengan mengukur waktu yang paling pendek semisal satu menit, lima menit, dan lima belas menit. Kemudian ditingkatkan untuk berlatih lamanya waktu selama setengah jam atau satu jam.

Sumber :
https://www.pramukaria.id/2015/09/cara-memperkirakan-waktu-tanpa-melihat.html

8 Salah Kaprah dalam Pramuka


Di dalam pramuka dan kepramukaan ternyata sering kali terdapat 'salah kaprah'. Kaprah sendiri memiliki arti lazim, sehingga salah kaprah adalah kesalahan yang saking umum (sering) dilakukan sehingga dianggap lazim, bahkan dianggap tidak salah. Karena itu, salah kaprah dalam kepramukaan ini adalah segala hal yang seharusnya salah namun biasa dilakukan dan dianggap lumrah (bahkan dianggap benar).


Apa saja salah kaprah dalam pramuka itu? Blog Pramukaria mencatat sedikitnya delapan salah kaprah yang sering ditemukan di dalam kepramukaan dan Gerakan Pramuka. salah kaprah ini bisa saja dilakukan oleh orang-orang di luar kepramukaan, bahkan oleh anggota Gerakan Pramuka sendiri.


1. Hari Ulang Tahun Pramuka

Di berbagai kesempatan masih saja sering kita mendengar orang mengatakan 'Hari Ulang Tahun Pramuka' untuk menyebut peringatan yang dirayakan pada tanggal 14 Agustus.

KWARCAB KOTA CIMAHI TELADANI GERAKAN PRAMUKA

Postingan Populer